Sebanyak 72 Guru dan Karyawan SD Muhammadiyah 1 Solo Lakukan Medical Checkup di Ruang UKS

Sabtu, 27 April 2024 : 00:30

 


www.sdmuh1solo.com - Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SD Muhammadiyah 1 Solo kini bisa melayani medical checkup, khususnya untuk cek gula darah, kolesterol, dan asam urat. Layanan itu bisa dimanfaatkan kalangan guru dan karyawan di sekolah tersebut.  Sebanyak 72 guru dan karyawan, Jumat (25/4/2024), mengikuti cek darah di ruang UKS guna menunjang kesehatan para guru dan karyawan demi terwujudnya kondisi yang mendukung sebagai sekolah penggerak.

Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Sri Sayekti, menjelaskan sekolah yang berdiri sejak 1935 ini menyediakan alat kesehatan untuk mengontrol kadar gula, kolesterol, dan asam urat. Menurutnya, langkah ini dipilih karena sekolah menjadi sekolah penggerak dengan pelayanan pendidikan yang berpusat pada siswa dan belajar sepanjang hayat. “Demi kenyamanan dan kesehatan seluruh warga sekolah pihak sekolah mengoptimalisasi fasilitas yang ada di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Diikuti sebanyak 72 guru karyawan untuk mempertahankan kesehatan dan produktivitas merdeka belajar,” terangnya. Sayekti menjelaskan, sehari-hari UKS dijaga oleh perawat Nurtiningsih, ahli Madya Kesehatan.

Pada kesempatan tersebut, Sri Sayekti juga mengucapkan selamat kepada 9 guru yang telah lolos sebagai guru penggerak. Mereka adalah Tri Yuniarti, Dyah Elina Indriyani, Eni Khusnul Khotimah, Jaka Prasetya, Sri Martono Lanjarsari, Ria Susanti, Nur Fitri Astuti, S.W. Winarsi, dan Dien Qonitah..

Frekuensi ideal dari medical checkup untuk pekerja dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk usia, riwayat kesehatan pribadi, jenis pekerjaan, dan kebijakan sekolah. Kemunculan kurikulum merdeka yang digagas langsung oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim, di mana konsep utama merdeka belajar ialah merdeka dalam berfikir. Guru memiliki kebebasan secara mandiri untuk menterjemahkan kurikulum sebelum dijabarkan kepada para siswa sehingga guru mampu menjawab setiap kebutuhan siswa pada saat proses pembelajaran.

Dalam melakukan proses pembelajaran kepada siswa, guru harus mampu menyesuaikan strategi, model dan metode pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik tersebut. Dimana siswa dituntut secara aktif dan mandiri dalam membentuk keterampilan 4C yaitu critical thinkingcommunicationcolaboration, dan creativity.

Menurut Sri Sayekti, guru tidak dapat lagi mengajar dengan strategi pembelajaran yang konvensional, standar atau biasa-biasa saja. Guru harus dapat inovatif dengan memperkaya dan memperbaharui ilmu maupun keterampilan untuk dapat menyuguhkan kegiatan pembelajaran yang menarik dan interaktif dengan memanfaatkan teknologi dengan mobilitas tinggi. “Maka kesehatan adalah yang utama,” bebernya.




Share this Article

0 komentar :

Copyright © 2019 SD Muhammadiyah 1 Surakarta - All Rights Reserved