Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah

Sabtu, 21 Desember 2019 : 11:32
Tampak sejumlah siswa sedang mengikuti pelajaran praktik mengurus jenazah. Satu pelajar diminta bertindak sebagai jenazah yang dikafani.


sdmuh1solo.com – Sebanyak 140 siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta dibekali teori dan dilatih merawat jenazah di Gedung Mekkah, kompleks Asrama Haji Donohudan (AHD), Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (21/12/2019).

Segerakanlah penguburan janazah, maka jika ia baik, maka baiklah yang kamu ajukan, dan jika selain dari itu, maka kejahatan yang kamu turunkan dari bahumu

PERSIAPAN
Dipersiapkan alat untuk mengkafani diantaranya ; kain kafan, kapur barus, kapas, minyak wangi, bedak, dll.

Ukurlah tinggi tubuh jenazah kemudian kain diukur lebih panjang 2 genggaman tangan dari tubuh jenazah.

Buat tali pengikat kain kafan yang panjangnya di sesuaikan dengan lebar tubuh jenazah.

Dipersiapkan sebanyak tujuh utas tali pengikat atau ganjil sedangkan untuk bayi cukup tiga utas tali.

Dipersiapkan kain penutup aurat jenazah yang dibentuk seperti popok bayi. Besarnya disesuaikan dengan lebar dan besar tubuh jenazah.


Persiapkan juga kain kafan yang telah diukur tadi.  Untuk jenazah laki-laki dengan 3 helai kain kafan, sedang untuk jenazah perempuan dengan 5 helai kain kafan dengan rincian 1 helai kerudung, 1 helai baju kurung, 1 helai kain basahan dan 2 helai kain untuk menutup seluruh tubuhnya.

Untuk baju kurung cara membuatnya ; ukurlah mulai dari pundak sampai betis jenazah, kemudian ukuran tersebut dibuat dua. Lalu buat potongan kerah tepat di tengah-tengah kain dan di sobek agar baju kurung tersebut mudah dimasukkan melalui kepala.

JENAZAH LAKI-LAKI
Letakkan tali pengikat sejumlah tujuh atau ganjil di atas meja yang panjang atau dipan dengan jarak yang sama.

Letakkan di atas tali pengikat tadi, 3 helai kain kafan (tanpa gamis dan surban) yang diberi kapur barus dan wangi-wangiain di antara kain kafan tersebut.

Kemudian letakkan kain penutup aurat di atas kain kafan tepat di tempat bokong jenazah dengan diberi kapas, kapur barus dan wangi-wangian secukupnya.

Pindahkan jenazah (yang masih tertutup dengan kain penutup aurat) di atasnya dengan hati-hati dan lembut serta diberi kapas dan kapur barus pada lobang-lobang tubuhnya seperti mata, hidung, telinga dan mulut. Juga pada lipatan-lipatan tubuhnya serta taburi tubuhnya dengan bedak.

Tutuplah kain penutup aurat seperti menutup popok bayi dengan baik agar dapat mencegah kemungkinan keluarnya kotoran dari perut jenazah yang dapat mengotori kain kafannya, sehingga kebersihan kain kafan dapat terjaga sampai penguburan.

Balut tubuh jenazah dengan tiga helai kain kafan tersebut. Mulailah dengan melipat lembaran kain kafan sebelah kanan, balut dari kepala sampai kakinya secara merata. Kemudian lipat lembaran pertama kain kafan sebelah kiri jenazah. Balut dari kepala sampai kakinya secara merata sambil menarik kain penutup aurat.

Demikianlah lakukan dengan kafan yang kedua dan ketiga. Setelah sempurna tariklah kain kafan tersebut di arah kaki dan kepala agar kencang.

Kemudian ikat dengan tali pengikat dimulai dari atas kepala jenazah dan bagian bawah kaki jenazah.
Ikat kelima tali yang lainnya dengan jarak yang sama rata. Perlu diperhatikan, mengikat tali tersebut jangan terlalu  kencang dan diusahakan ikatannya terletak disebelah kiri tubuh jenazah, agar mudah dibuka ketika jenazah dibaringkan ke sisi  kanan di dalam kubur.

Bersambung ... !




Share this Article

1 komentar:

  1. cara ngajarin anak biar gak terlalu takut sama jenazah gmna ya min

    BalasHapus

Copyright © 2019 SD Muhammadiyah 1 Surakarta - All Rights Reserved