Puasa Adalah Perisai

Minggu, 17 Maret 2024 : 05:30

 


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلاَ يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ. وَفِي رِوَايَةٍ: وَلاَ يَجْهَلْ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Puasa adalah perisai. Maka (orang yang melaksanakannyajanganlah berbuat kotor (rafatsdan jangan pula ribut-ribut.” Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Dan jangan berbuat bodoh.” “Apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka katakanlah aku sedang shaum (ia mengulang ucapannya dua kali).” (HR. Al-Bukhari No. 1894; HR. Muslim No. 1151)

 

Hadits di atas menunjukkan bahwa orang yang puasa dituntut untuk menjaga kesempurnaan puasanya dan menghindari dari segala hal yang membatalkannya. Di antara cara yang dapat dilakukan adalah dengan menghiasi diri dengan akhlak karimah dan menjauhi perbuatan-perbuatan tercela.

Dengan begitu orang yang puasa dapat meraih pahala yang diinginkan dan mendapat ampunan Allah ‘azza wajalla sebagaimana yang dijanjikan.

Share this Article

0 komentar :

Copyright © 2019 SD Muhammadiyah 1 Surakarta - All Rights Reserved