Jadi Sekolah Penggerak Tahun 2021

Minggu, 02 Mei 2021 : 00:00


sdmuh1solo.com - SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo ditetapkan sebagai sekolah pengggerak oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Ristek. Hal ini berdasakan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah  Nomor: 6555/C/HK.00/2021 tanggal 30 April 2021 tertandatangan Jumeri.

Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, Hj. Sri Sayekti mengatakan, sekolah penggerak, adalah sekolah yang berfokus pengembangan hasil belajar siswa secara holistik. Dengan jalan mewujudkan profil pelajar Pancasila, mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta nonkognitif (karakter) yang diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru). Kepala sekolah dan guru dari sekolah penggerak melakukan pengimbasan kepada satuan pendidikan lain.

“Alhamdulillah, lolos program sekolah penggerak angkatan I. Ini kado pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2021, bangga menjadi bagian dari SD Muhammadiyah 1,” kata Sayekti, Sabtu (1/5).

Sebelumnya SD Muhammadiyah 1 Solo telah ditetapkan sebagai Sekolah Budaya Mutu, Sekolah Penguat Pendidikan Karakter (PPK), Sekolah Model Pembelajaran TIK, Sekolah Budaya, dan Sekolah Rujukan.

Lebih lanjut Sayekti menyatakan, dengan ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak, maka pendidik dalam memberikan pelajaran tidak hanya satu arah. Melainkan suatu berbagai aktivitas yang menyenangkan yang memuat kompetensi bernalar kritis, kolaborasi, dan kreatif, dengan banyak bertanya, mencoba, serta banyak karya.

“Sekolah penggerak untuk meningkatkan kualitas belajar siswa yang terdiri dari lima jenis intervensi untuk mengakselarasi sekolah bergerak dua tahap lebih maju dalam kurun waktu tiga  tahun ajaran,” ujarnya.

Sebagai sekolah penggerak akan menggerakkan sekolah-sekolah lainnya di dalam ekosistemnya untuk menjadi sekolah-sekolah penggerak selanjutnya.

“Akan lebih lengkap, jika sekolah-sekolah Muhammadiyah juga andil di pengajar praktik guru penggerak. Saya sudah mendorong teman-teman guru potensial menjadi guru penggerak,” ujar Sayekti.

Terkait pelaksanaan pembalajaran tatap muka (PTM), Sayekti menyatakan, telah mengkantongi izin orang tua siswa, misalnya kelas V ABCD dari 116 siswa yang mengizinkan 111.

“Uji coba PTM dengan penerapan protokol kesehatan 5M, secara ketat, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dengan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi, siap divaksinasi,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko mengatakan kemungkinan Kecamatan Banjarsari kemungkinan Pembelajaran Tatap Muka SD uji coba insya Allah akan diikuti dua sekolah, mengingat wilayahnya cukup luas.

"2 Sekolah PTM Banjarsari kemungkinan SDN Cemara Dua, dan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, mohon do'a restunya semoga aman, selamat dan anak-anak bahagia pentingnya bersekolah,"pungkasnya.


Kontributor, Jatmiko.

Share this Article

0 komentar :

Copyright © 2019 SD Muhammadiyah 1 Surakarta - All Rights Reserved