Hidup Bermakna

Sabtu, 30 Mei 2020 : 03:41


sdmuh1solo.com - "HIDUP  BERMAKNA". "SI KIKIR dan SI CERDIK yang baik Hati ". Wahai insan pendidikan. Kali ini kita akan bercerita di Madinah.

Tidak terlalu jauh dari Masjid Nabawi, ada sebuah properti sebidang tanah dengan sumur yang tidak pernah  kering sepanjang tahun.

Sumur itu dikenal dengan nama: Sumur Ruma (The Well of Ruma) karena dimiliki seorang yang kikir bernama Ruma.

Si Kikir ... menjual air kepada penduduk Madinah dan setiap hari orang antri untuk membeli airnya.

Diwaktu-waktu tertentu si kikir menaikkan seenaknya harga airnya .
Dan rakyat Medinah pun terpaksa harus tetap membelinya.

Karena ....

hanya sumur inilah yang tidak pernah kering.

Melihat kenyataan ini, NABI berkata: "Kalau ada yang bisa membeli sumur ini,
Balasannya adalah Surga".

Seorang Sahabat Nabi yang kaya dan Cerdik bernama Usman bin Affan mendekati SI KIKIR. Usman menawarkan untuk membeli sumurnya.

Tentu saja ....
 Ruma si kikir menolak.
 Ini adalah bisnisnya dan ia mendapat banyak uang dari bisnisnya.

Tetapi Usman bukan hanya pebisnis sukses yang kaya raya, tetapi ia juga negosiator ulung yang cerdik.

Ia bilang kepada Ruma:
"Aku akan membeli setengah dari sumurmu dengan harga yang pantas, jadi kita bergantian menjual air,..hari ini kamu,...besok saya".

Dengan demikian kamu saat ini mendapat uang yang banyak ... dan ... tetap mendapatkan uang dengan menjual air setiap 2 hari sekali .

Itu sudah sangat lebih lebih untuk kehidupan mu.

Melalui negosiasi yang sangat ketat, akhirnya si kikir mau menjual sumurnya senilai 1 juta Dirham dan memberikan hak pemasaran 50% kepada Usman bin Affan.

Apa yang terjadi setelahnya !!!

membuat si kikir merasa geram

Ternyata Usman menggratiskan air tersebut kepada semua penduduk Madinah.

 Pendudukpun mengambil air sepuas puasnya di giliran hari nya Usman  .... sehingga ....

hari keesokannya  mereka tidak perlu lagi membeli air dari Ruma si kikir.

Merasa kalah,

si kikir akhirnya menyerah, ia meminta sang Usman untuk membeli semua kepemilikan sumur dan tanahnya.

Tentu saja Usman tidak harus membayar lagi seharga yang telah disepakati sebelumnya.

Sampai sekarang di Madinah, sumur tersebut dikenal dengan nama "Sumur Usman",
atau

"The Well of Usman."

Tanah luas sekitar sumur tersebut menjadi sebuah kebun kurma yang sangat produktif yang diberi air dari sumur Usman.

Kebun kurma tersebut dikelola oleh badan wakaf pemerintah Saudi sampai hari ini.

 Kurmanya dieksport ke berbagai negara didunia, Hasilnya diberikan untuk yatim piatu dan pendidikan.

Sebagian dikembangkan menjadi hotel dan proyek proyek lainnya, sebagian lagi dimasukkan kembali kepada sebuah rekening tertua di dunia atas nama Usman bin Affan.

Hasil kelolaan kebun kurma dan grupnya yang disaat ini menghasilkan 50 juta Riyal pertahun. (Atau setara 200 Milyar pertahun).

Si Kikir tidak akan pernah menang. 

Kenapa?

Karena visinya terlalu dangkal.
Ia hanya hidup untuk masa kini, masa ia ada di dunia.

...... Sedangkan .....

 visi dari Usman Bin Affan adalah jauh kedepan.

 Ia berkorban untuk menolong manusia lain yang membutuhkan dan ia menatap sebuah visi besar yang bernama:

"sedekah berkelanjutan".

Sebuah ......

Sedekah yang tidak pernah berhenti, bahkan pada saat manusia sudah mati.

Inilah ....Mengumpulkan Harta Di Surga. Ulurkan tangan mu Untuk
Membangun sesama Yang Jatuh Dalam Perjalanannya Dan Menuntunnya Kembali  Ke jalan yang Benar

BERKAH TUHAN seperti air yang selalu mengalir dan tak pernah Berhenti

Terkadang bukan karena Tuhan tidak mampu untuk memberikan Berkah  yang melimpah ....Tapi Seringkali....

SIKAP DAN CARA HIDUP KITA yang menghambat Alirannya

SAAT KITA MENGUTAMAKAN dan MENOLONG ORANG LAIN SEBENARNYA KITA SEDANG MEMBUKA PINTU KESEMPATAN BAGI DIRI KITA SENDIRI

BERBAGI tidak pernah membuat kamu Celaka  ........ JADI .........

Jangan lupa untuk BERBAGI dan Berbuat KEBAIKAN setiap harinya

HIDUP tidak akan BERMAKNA jika tidak BERMANFAAT untuk Orang Lain.


ILMU KEHIDUPAN..

Jangan pernah merasa paling besar dan mengecilkan kehidupan orang lain. Jangan pernah merasa sok hebat apalagi menganggap remeh orang lain.

Jangan pernah merasa selalu benar, lantas menghakimi orang lain selalu salah. Sebab kamu dan orang lain selalu punya sisi baik ataupun buruk. Manusia tak diciptakan dengan sempurna.


"Jangan terlalu takut penilaian orang,  Karena tak akan ada manusia sempurna."

Pembencimu akan selalu melihat kekuranganmu dan pecintamu akan selalu melihat kelebihanmu. Maka tetaplah melangkah dengan hatimu karena hatimulah yang paling tahu siapa dirimu.

*berbagai Sumber.
Share this Article

0 komentar :

Copyright © 2019 SD Muhammadiyah 1 Surakarta - All Rights Reserved