Solo, Jawa Tengah, - Wakil kepala
sekolah bidang Humas Sekolah Pendidikan Karakter Berbasis TIK SD Muhammadiyah 1
Ketelan Surakarta mengikuti workshop menjadi jurnalis warga. Kegiatan yang
berlangsung 22 April 2018 itu, dilakukan di Lembaga Pelatihan Jurnalistik
Solopos (LPJS) di Griya Solopos Jl. Adisucipto, Minggu (22/04/2018).
Sebanyak 20 peserta mengikuti
jurnalisme warga. Peserta berasal dari berbagai latar belakang mulai guru,
perangkat desa, pekerja swasta, FLP Cabang Karanganyar, Panwas, Baitul Maal,
TNI AU dan lainnya. Peserta mendapatkan 3 materi, yaitu jurnalisme warga dan
jurnalisme dasar, menulis isu dan menulis memikat, dan membuat foto aktratif
serta sertifikat plus Coffe Break dan santap makan siang.
Syifaul Arifin Redaktur Solopos
mengatakan “banyak berita yang dimuat media massa bermula dari hasil karya
jurnalisme warga. Inilah zaman ketika menulis bukan monopoli wartawan. Siapa
saja bisa jadi pewarta. Istilah yang sering dipakai adalah jurnalisme warga
atau citizen journalism. Ada juga yang lebih sreg dengan istilah pewarta warga
atau citizen reporter. Alasannya, warga yang menulis, memotret, merekam
peristiwa untuk disiarkan itu bukan jurnalis namun melaporkan. Kadang bosan
mengkonsumsi karya jurnalis konvensional, monoton. Bisa jadi, yang dilaporkan
CJ lebih segar, berbeda, angle lebih menarik,” ujarnya.
Jatmiko, S.Pd.I, Wakil kepala
sekolah bidang Humas mengatakan, workshop ini penting karena menyangkut
perubahan dan perkembangan masyarakat di era kekinian.
“Partisipasi publik mampu
menumbuhkembangkan kepekaan rasa memiliki, Bahkan tidak memandang dari kalangan
apapun, siapapun, kapanpun, dan dimanapun dapat mengakses dan adanya pelatihan
ini semoga lahir menjadi seorang jurnalis warga yang memiliki sopan santun,
karena harus berpihak pada kepentingan publik, tahu kode etik jurnalistik dan
mengenal prinsip jurnalistik” katanya.
Humas Jatmiko.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !