Solo, Jawa Tengah, - Untuk meningkatkan dan menanamkan
nilai-nilai Islam kepada siswa laki-laki, maka pihak Sekolah Pendidikan
Karakter Berbasis TIK SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jawa Tengah
menjadwalkan siswa untuk sholat Jum’at di Hall setiap Jum`at.
Menurut wakil kepala sekolah bidang Humas, Dwi Jatmiko,
S.Pd.I bahwa tujuan dari sholat Jum’at secara bersama-sama di Hall untuk
membiasakan dan melatih siswa menjalankan ibadah sholat Jum’at yang sangat
bermanfaat bagi siswa. Kegiatan ini diikuti sekitar 360 siswa laki-laki dan di
dampingi puluhan guru.
"Kita berharap dengan membiasakan sholat Jum’at ini
kepada siswa di sekolah, maka lulus dari SD Muh 1 Ketelan siswa rutin dan mampu
menjalankannya di Masjid maupun di rumah. Selain sholat Jum’at, kita juga
melaksanakan sholat Dzuhur dan ‘Ashar secara berjama’ah serta shalat dhuha
khusus kelas 6 setiap hari di Masjid Al Wustha Mangkunegaran karena mushola
kita tidak muat menampung semua siswa, di sini telah terjadwal imam dan khatib
Minggu Ganjil dan Genap seperti bapak Ahmad Syaifuddin, S.Pd.I, Wahyudi, S.Pd,
Joko Santoso, S.Pd.I, Sutrisno, S.Pd.I, Dafit Mursidi, S.Pd.I, Baruno Nasution,
S.Pd.I, Sahudi, S.Pd, Imam Priyanto, S.Pd, Jaka Prasetya, S.Si dan saya sendiri,
sekali lagi sekolah memiliki banyak inovasi dalam pembentukan karakter"
sebut Jatmiko.
Pada kesempatan
Jum’at, 16 Maret 2018 Shalat Jum’at dipimpin oleh waka al Islam
Kemuhammmadiyahan Ahmad Syaifuddin, S.Pd.I yang menjelaskan Sekurang-kurangnya
ada tiga macam bentuk manusia yang mengerjakan sholat, yaitu : pertama : orang
sholat tetapi belum sholat. Kedua : orang yang tidak sholat. Dan ketiga: orang
yang benar-benar sholat.
"Kelompok pertama: orang yang mengerjakan sholat
tapi dianggap belum sholat. Yaitu orang yang melakukan sholat tetapi dia tidak
tahu dan tidak mau tahu apa syarat dan rukun nya. Kelompok kedua: orang yang meninggalkan
sholat sama sekali. Barang kali orang ini tidak perlu lagi mendapatkan sorotan
lebih jauh. Kelompok ketiga: orang yang sholat dan benar-benar sholat. Orang yang
termasuk dalam kelompok ini ialah orang yang disamping tahu syarat dan rukun
sholat, mengerjakan sholat setiap waktu, tetapi hadir hatinya di hadapan Allah Azza
Wa Jalla.," bebernya.
Ditambahkan, sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semata-mata
dipersembahakan kepada Allah yang menguasai alam. Ikrarnya sebagai cermin
kepasrahan dan keikhlasan dari semua yang ia lakukan. Bukan saja masalah harta,
kedudukan atau jabatan, hidup dan matipun rela ia korbankan untuk menebus
kerido'an Nya. Ketika dia rukuk, diiringi bacaan subhana robbiyal 'azimi
wabihamdihi. Rukuknya sebagai cermin ketaatan dan perhambaan kepada Allah.
Dia ratakan kepala dengan badannya, sebagi simbol bahwa di antara manusia tidak ada yang rendah dan
tinggi, tidak ada yang mulia dan hina kecuali di bedakan oleh tinggi rendahnya
frekuensi pengabdian kepada Allah yang Maha Suci, Sungguh beruntung
orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang khusuk dalam sholatnya".
(al-Mukminun: 1-2) " Ujarnya.
Humas Jatmiko.
Share this Article
0 komentar :